Minggu, 14 Agustus 2011

Budaya Bersih dimulai dengan Cuci Tangan dan Gosok gigi Bersama

Pelajaran kesehatan di SD Brongkol ditanamkan kepada siswa sejak dini. SD Brongkol memiliki program cuci tangan bersama dibawah asuhan Bapak Guru Penjaskes SD Brongkol, Bapak Dariyanta,S.Pd. Harapan dari program ini agar peserta didik dapat menerapkan budaya hidup sehat.

Guru Kelas Teladan SD Brongkol Ibu Wuri Andayani,S.Pd.SD sedang memandu siswa gosok gigi bersama



Siswa mencuci tangan bersama

Senin, 08 Agustus 2011

Peringatan Hari Kartini 2011

Dalam rangka memperingati Hari Kartini 2011 SD Brongkol mengadakan lomba Kartini dan Kartono dimana kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air dengan cara mengenalkan siswa dengan mengenakan pakaian adat daerah.





Kamis, 21 Juli 2011

Bantul Expo (BE) part 1

Dalam rangka menyambut hari jadi Kabupaten Bantul mengadakan even Bantul Expo yang di dalamnya memamerkan bermacam-macam produk kearifan lokal di Kab. Bantul. UPT PPD Kec. Sedayu juga ikut memeriahkan HUT Kab. Bantul dengan berbagai produk kearifan lokal hasil karya siswa-siswi :

Produk Kearifan lokal UPT PPD Kec Sedayu


Produk kearifan loka SD Brongkol "Emping Garut"









Selasa, 19 Juli 2011

Kearifan lokal Emping Garut

Garut (Marantha arundinacea) merupakan pangan lokal yang potensial untuk dikembangan sebagai usaha agribisnis. Tanaman garut merupakan jenis tanaman yang toleran terhadap lingkungan, misalnya tumbuh baik di lahan yang ternaungi. Garut selain sebagai sumber karbohidrat, juga sebagai tanaman biofarmaka karena kandungan indeks glisemik yang rendah, sehingga sangat bermanfaat bagi penderita diabetes/penyakit kencing manis.
Umbi tanaman garut adalah sumber karbohidrat yang memiliki kandungan indeks glisemik rendah dibanding jenis umbi-umbian yang lain, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama untuk penderita diabetes atau penyakit kencing manis. Tanaman garut dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah Indonesia, dapat tumbuh dengan baik pada lahan ternaungi sehingga gampang dibudidayakan dan dipelihara. Budidaya secara intensif dapat menghasilkan rata-rata 21 ton umbi /ha. Harga umbi basah Rp.1.000 – Rp1.500/kg. agaknya cukup potensial untuk menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi. Umbi garut cocok untuk pengembangan agribisnis pedesaan,
Dalam rangka optimalisasi lahan dan pemeberdayaan petani, Prima Tani di Desa Semin, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, pengembangan komoditas garut menjadi program utama. Diharapkan program Garutisasi menjadi salah satu pengungkit pengembangan wilayah Desa Semin. Potensi lahan pekarangan wilayah tersebut yaitu 256,7 ha yang dapat diusahakan untuk tanaman garut sekitar 10 %, dengan tingkat produktivitas 21 ton/ha maka produksi garut mencapai + 539 ton/tahun. Dalam upaya meningkatkan nilai tambah (added value) dari komoditas tersebut, maka dengan sentuhan teknologi sederhana garut diolah menjadi emping garut sebagai alternatif makanan sehat, sehingga menjadi produk makanan yang digemari oleh konsumen dan menjadi makanan alternatif pengganti emping melinjo yang saat ini mulai menurun dengan alasan kesehatan
PROSES PRODUKSI
Pembuatan emping garut diawali dengan pemilihan umbi garut yang baik.Biasanya dengan memilih umbi garut yang berdiameter 2-3 cm. Proses selanjutnya adalah pengupasan dan pencucian umbi garut. umbi yang sudah dikupas kulitnya dan dicuci kemudian dipotong-potong dengan ketebalan sekitar 1 cm.
Langkah selanjutnya adalah dengan merebus irisan garut dan dengan menambahkan bumbu 1,5% garam dan 2% bawang putih. proses perebusan ini memakan waktu antara 30-45 menit. setelah masak rebusan garut kemudian ditiriskan. Proses selanjutnya adalah mencetak dengan cara memipihkan diatas lembaran plastik seperti pada pembuatan emping melinjo.proses terakhir adalah proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari. setelah kering emping garut dikemas dan siap untuk dipasarkan.
Selain dijadikan emping garut, hasil produksi garut adalah tepung garut. Biasanya tepung garut ini digunakan perusahaan untuk bahan baku pembuatan mie putih, pengganti atau tambahan tepung terigu untuk pembuatan roti, bahan kosmetik untuk kecantikan.
DAMPAK PENGKAJIAN
Teknologi pembuatan emping garut berdampak positif bagi masyarakat tani. Pemanfaatan umbi garut untuk emping memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Harga umbi basah Rp.1.000-1.500/kg. Kebutuhan umbi basah per 1 kg emping adalah 5kg, dengan demikian sangat cocok dikembangkan sebagai agroindustri rumahtangga sebagai upaya pemberdayaan rumahtangga tani. Kapasitas kerja per hari setiap anggota kelompok tani 15-20 kg umbi basah, emping yang dihasilkan 3-4 kg. Nilai jual emping Rp.13.000-15.000,00/kg. Apabila dikurangi dengan biaya produksi sebesar Rp.10.000,00 maka diperoleh pendapatan bersih tiap rumahtangga per hari sebesar Rp. 30.000,00. Hal ini dirasakan petani sangat menguntungkan daripada harus bekerja sebagai buruh bangunan atau pekerjaan lainnya.
PELUANG PASAR
Peluang pasar masih sangat terbuka, hal ini terlihat dengan permintaan produk yang sangat besar sehingga petani kadang-kadang merasa kewalahan menerima pesanan. Pemasaran emping garut saat ini selain untuk memenuhi permintaan lokal, permintaan datang dari Solo, Jakarta, Surabaya, bahkan sampai Kalimantan dan Sulawesi.
KESIMPULAN
Pemanfaatan umbi garut beserta produk olahannya dirasa sangat membantu untuk penduduk yang berada pada daerah pegunungan dan kering. Penggalian potensi daerah-daerah pegunungan dan kering dirasa sangat perlu mengingat daerah-daerah tersebut umumnya tidak produktif sehingga banyaknya warga yang eksodus keluar daerah untuk mencari pekerjaan.
Seperti misalnya Kabupaten Sragen Lokasi tanaman Garut berada di Kecamatan Gesi, Mondokan, Sukodono dan Miri dengan luas areal potensional 7.828 ha. Bahkan salah satu sentra penghasil emping garut di daerah gesi sudah mendapatkan sertifikasi dari Sucofindo. Masih banyak daerah -daerah yang semisal Sragen dan Gunung Kidul yang masih menyimpan potensi besar untuk mengembangkan tanaman garut. Dengan potensi pendapatan Rp. 30.000/hari menjadikan alternatif petani untuk mendapatkan penghasilan tanpa harus eksodus keluar daerah. Hal ini akan memudahkan Pemerintah daerah untuk pemeratakan tingkat perekonomian tidak hanya untuk daerah dataran rendah dan subur saja.
sumber gambar : www.kawruhjawi.wordpress.com

Minggu, 17 April 2011

Tips menjelang UN

Beberapa tips dalam menghadapi UN. Sy dapatkan dari teman di Facebook yang membuat catatan tersebut, tapi dengan sedikit editan. Semoga bermanfaat bagi siswa kelas 6 SD Muh Pajangan 2 yang akan maupun sedang menghadapi Ujian Nasional.
Ada beberapa tips, yang mungkin bisa kalian terapkan besok, baik sebelum, ketika, maupun setelah UN.
A. SEBELUM UN:
1. Dua minggu sebelum UN kalian harus sudah menguasai semua materi.
2. Jaga kesehatan pastinya (Jangan belajar wayangan atau semalam suntuk tanpa istirahat)
3. Selalu berdo'a + sholat 1/3 malam, sholat tahajjud, hajjat (buat yg beragama islam).
4. Selalu dekat dan patuh pada perintah orang tua.(emank harusnya tiap hari begitu kan ?)
5. Komitmen dengan teman 1 kelas. (Dengan motto : Masuk sama-sama, keluar juga harus sama-sama). Hilangkan rasa egois, individualis. Walaupun mungkin ada yang lagi benci dengan temannya, hilangkan perasaan itu. Minimal selama Ujian lah.
6. Buang jauh-jauh rasa grogi dan was-was, karena itu hanya akan membuat kamu merasa down dan tidak Pe De.
7. Sebelum berangkat mengerjakan UN, siapkan alat tulis, dan peralatan lain yang dibutuhkan (Pinsil 2b yang asli, papan jalan / papan ujian, penghapus, rautan, penggaris, dan kartu ujian).

B. KETIKA UN:
1. Berdo'a sebelum mengerjakan soal, serta kerjakan dengan Jujur, dan jangan berbuat curang.
2. Silang dulu bagian identitas kalian dengan teliti, jangan sampai salah (nama, no.ujian, tanggal lahir, mata pelajaran yg diujikan, dan kode paket soal yang ada di cover soal)
3. Jangan gugup ketika mengerjakan. (anggap saja sedang belajar biasa, biar tenang)
4. Kerjakan dulu soal yang kalian bisa dan mudah.
5. Jangan terpaku pada 1 soal yang kalian anggap susah, hingga menghabiskan banyak waktu. Lewatin saja..! (kerjakan belakangan untuk soal susah)
6. Pastikan jawaban silang kalian bisa terbaca (rapih, nggak terlalu tipis, gunakan pensil standard Ujian yang asli dan gunakan penggaris yang digunakan untuk membulatkan jawaban)

C. SETELAH UN:
1. Jangan berhura-hura karena merasa sudah melewati masa kritis.
2. Tetap biasakan belajar walau intensitasnya kecil (buat persiapan : bagi yang ingin melanjutkan SMP).
3. Banyak-banyak meluangkan waktu bersama teman2 sekelas atau teman sekolah, karena setelah lulus kemungkinan kalian akan berpisah.
4. Selalu berdo'a dan minta hasil yang terbaik.
5. Bertawakkal pada yang Kuasa agar tak kecewa ataupun sombong dengan hasil pengumuman nanti.

6. Tidak berhura-hura bila lulus nanti (dengan cara mencorat coret baju maupun rambut dengan pilok maupun cat, ini menandakan ciri orang yang tidak berpendidikan.) lebih baik diberikan pada adik, saudara atau tetangga yang masih bersekolah, agar lebih manfaat.

Semoga tips tersebut dengan sedikit editan, dapat berguna bagi siswa kelas 6 yang akan maupun sedang menghadapi UN.

SEMOGA SUKSES...
BERJUANGLAH WAHAI ANAK BANGSA....
DITANGAN KALIAN MASA DEPAN BANGSA INI....

Kamis, 07 April 2011

Membuat Emping Ketela

Emping merupakan makanan khas Indonesia...ada bermacam-macam bentuk emping...mulai dari emping mlinjo, emping garut dan emping ketela. Program pembelajaran berbasis kearifan lokal di SD Brongkol mengadakan pembelajaran cara membuat emping ketela.dimana ketela banyak sekali dijumpai di sekitar sekolah. Sehingga siswa diharapkan dapat mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut langkah-langkah membuat emping ketela :

Langkah 1. Ketela dikupas kulitnya.


Langkah Kedua: Ketela dicuci bersih


Langkah Ketiga : Ketela diparut hingga halus


Langkah Keempat : Potong kecil-kecil daun bawang


Langkah kelima : Campurlah potongan daun bawang dengan adonan ketela


Langkah keenam : Bentuk adonan emping dengan cetakan piring 


Langkah ketuju : jemur adonan hingga mengering

Gimana gampangkan???? Ayo coba kita kembangkan kewirausaan berbasis kearifan lokal